Rabu, 29 Juni 2011

EMPAT KESUNYATAAN MULIA

Dahulu ada seorang wanita bernama Kisagotami, yang putra sulungnya meninggal. Dia begitu berduka hingga ia berkeliaran di jalanan membawa mayat anaknya dan meminta bantuan untuk menghidupkan kembali anaknya. Seorang pria yang baik dan bijaksana membawanya ke Sang Buddha.

Sang Buddha berkata, "Ambilkan segenggam biji sawi dan Aku akan menghidupkan kembali anakmu" Dengan sukacita Kisagotami memulai untuk mencari biji sawi tersebut. Kemudian Sang Buddha menambahkan, "Tetapi benih tersebut harus berasal dari keluarga yang belum mengenal kematian."

Kisagotami pergi dari pintu ke pintu di seluruh desa untuk meminta biji sawi, tapi semua orang berkata, "Oh, ada banyak kematian di sini", "Saya kehilangan ayah saya", “Saya kehilangan adik saya ". Dia tidak bisa menemukan satu rumah-tangga pun yang belum pernah dikunjungi oleh sang Maut. Akhirnya Kisagotami kembali ke Sang Buddha dan berkata, "Ada kematian dalam setiap keluarga. Setiap orang mati. Sekarang saya mengerti ajaran Anda. "

Sang Buddha berkata, "Tidak seorang pun dapat menghindari kematian dan ketidak-bahagiaan. Jika orang hanya mengharapkan kebahagiaan dalam hidup, mereka akan kecewa.."

Hal-hal tidak selalu seperti yang kita inginkan, tetapi kita dapat belajar untuk memahami mereka.

Ketika kita sakit, kita pergi ke dokter dan bertanya:
• Apa yang salah dengan saya?
• Mengapa saya sakit?
• Apa yang akan menyembuhkan saya?
• Apa yang harus saya lakukan untuk sembuh?

Sang Buddha seperti dokter yang baik. Pertama seorang dokter yang baik men-diagnosa penyakit. Selanjutnya dia tahu apa yang menyebabkannya. Lalu ia memutuskan apa penyembuhnya. Akhirnya ia memberikan obat atau memberikan perawatan yang akan membuat pasien sehat kembali.

Empat Kesunyataan Mulia

Disebut "Kesunyataan" karena menyatakan kebenaran mutlak dan disebut "Mulia" karena barang siapa yang memahaminya niscaya menjadi mulia.

1. Ada Penderitaan - Penderitaan adalah hal yang umum untuk semua orang.
2. Penyebab Penderitaan - Kita adalah penyebab penderitaan kita.
3. Akhir Penderitaan - Berhenti melakukan apa yang menyebabkan penderitaan.
4. Jalan untuk mengakhiri Penderitaan - Setiap orang bisa tercerahkan.

1. Penderitaan: Semua orang menderita akan hal ini:
    Lahir - Ketika kita dilahirkan, kita menangis.
    Penyakit - Ketika kita sakit, kita sengsara.
    Tua - Ketika usia tua, kita akan memiliki sakit dan rasa sakit dan sulit berjalan.
  Kematian - Tidak ada di antara kita yang ingin mati. Kita merasa kesedihan mendalam ketika seseorang meninggal.

Hal-hal lain yang membuat kita menderita adalah:
    Bersama dengan mereka yang tidak kita sukai,
    Berpisah dari mereka yang kita cintai,
    Tidak mendapatkan apa yang kita inginkan,
    Semua jenis masalah dan kekecewaan yang tidak dapat dihindari.

Sang Buddha tidak menyangkal bahwa ada kebahagiaan dalam hidup, tapi dia menunjukkan itu tidak berlangsung selamanya. Akhirnya semua orang akan bertemu dengan beberapa jenis penderitaan. Dia berkata:

"Ada kebahagiaan dalam hidup,
kebahagiaan dalam persahabatan,
kebahagiaan dalam suatu keluarga,
kebahagiaan dalam suatu tubuh dan pikiran yang sehat,
... Tapi ketika seseorang kehilangan mereka, terdapat penderitaan. "
                                        
                                                                                    Dhammapada

2. Penyebab penderitaan
Sang Buddha menjelaskan bahwa orang hidup dalam lautan penderitaan karena ketidak-tahuan dan keserakahan. Mereka tidak memahami hukum karma dan serakah untuk jenis kesenangan yang tidak benar. Mereka melakukan hal-hal yang berbahaya bagi tubuh mereka dan ketenangan pikiran, sehingga mereka tidak bisa puas atau menikmati hidup.

Misalnya, setelah anak-anak memiliki rasa permen, mereka menginginkan lebih banyak. Ketika mereka tidak dapat memilikinya, mereka marah. Bahkan jika anak-anak mendapatkan semua permen yang mereka inginkan, mereka segera bosan dan ingin sesuatu yang lain. Meskipun, mereka menjadi sakit perut dari makan permen terlalu banyak, mereka masih menginginkan lebih. Hal-hal yang paling diinginkan orang-orang menyebabkan penderitaan terbesar bagi mereka. Tentu saja, ada hal-hal dasar yang semua orang harus miliki, seperti makanan yang cukup, tempat tinggal, dan pakaian. Setiap orang berhak memiliki keluarga yang baik, orang tua yang  penuh kasih, dan teman-teman yang baik. Mereka harus menikmati hidup dan menghargai harta benda mereka tanpa menjadi serakah.

3. Akhir penderitaan
Untuk mengakhiri penderitaan, seseorang harus memotong sifat keserakahan dan ketidak-tahuan. Hal ini berarti mengubah pandangan seseorang dan hidup dalam cara yang lebih alami dan damai. Hal ini seperti meniup lilin. Api penderitaan dipadamkan selamanya. Para Buddhis menyebutnya, di mana semua penderitaan berakhir, sebagai Nirvana. Nirvana adalah keadaan suka-cita yang kekal dan damai. Sang Buddha berkata, "Pemadaman keinginan adalah Nirvana." Ini adalah tujuan utama dalam Buddhisme. Semua orang bisa menyadari hal itu dengan bantuan ajaran Sang Buddha. Hal ini dapat dialami dalam kehidupan sekarang ini juga.

4. Jalan menuju akhir dari penderitaan: jalan untuk mengakhiri penderitaan ini dikenal sebagai Delapan Jalan Kebenaran. Ia juga dikenal sebagai Jalan Tengah.


3 komentar:

  1. terimakasih atas penjelasan saudara melalu sebuah blog, semoga jasa baik melimpah pada anda.

    BalasHapus
  2. Sangat baik sekali penjelasannya sotthi hotu..

    BalasHapus