Ketika Buddha  memberikan khotbah pertamanya di Taman Rusa, ia memulai 'Berputarnya  Roda Dharma' tersebut. Dia memilih simbol roda yang indah dengan delapan  kisi untuk mewakili Delapan Jalan Mulia. Ajaran Sang Buddha berjalan  berputar-putar seperti roda besar yang tidak pernah berhenti, yang  mengarah ke titik pusat roda, satu-satunya yang tetap, Nirvana. Delapan  jari-jari pada roda mewakili delapan bagian dari Delapan Jalan Mulia.  Sama seperti setiap jari-jari diperlukan bagi roda untuk terus berputar,  kita perlu mengikuti setiap langkah dari jalan tersebut.
1. Pandangan Benar.  Cara yang tepat untuk berpikir tentang hidup adalah melihat dunia  melalui mata Sang Buddha - dengan kebijaksanaan dan belas kasihan.
2. Pikiran Benar. Kita adalah apa yang kita pikirkan. Pikiran-pikiran yang jernih dan baik membangun karakter-karakter yang baik dan kuat.
3. Ucapan Benar. Dengan mengucapkan kata-kata yang baik dan bermanfaat, kita dihormati dan dipercaya oleh semua orang.
4. Perilaku Benar.  Tidak peduli apa yang kita katakan, orang lain mengenal kita dari cara  kita berperilaku. Sebelum kita mengkritik orang lain, pertama-tama kita  harus melihat kelakuan kita sendiri.
5. Penghidupan Benar.  Ini berarti memilih pekerjaan yang tidak menyakiti orang lain. Sang  Buddha berkata, "Jangan mencari nafkah Anda dengan merugikan orang lain.  Jangan mencari kebahagiaan dengan membuat orang lain tidak bahagia."
6. Usaha Benar. Sebuah  kehidupan yang berharga berarti melakukan yang terbaik setiap saat dan  memiliki niat baik terhadap orang lain. Ini juga berarti tidak  menyia-nyiakan upaya pada hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang  lain.
7. Perhatian Benar. Ini berarti sadar akan pikiran, kata-kata, dan perbuatan kita.
8. Konsentrasi Benar.  Fokus pada satu pikiran atau objek pada satu waktu. Dengan melakukan  ini, kita bisa tenang dan mencapai kedamaian pikiran yang sejati.
Setelah  Jalan Mulia Berunsur Delapan dapat dibandingkan dengan mengolah taman,  tapi dalam Buddhisme seseorang memupuk kebijaksanaannya sendiri. Pikiran  adalah tanah dan pikiran adalah benih. Perbuatan-perbuatan adalah cara  seseorang merawat taman. Kesalahan-kesalahan kita adalah rumput liar.  Mencabutinya adalah seperti menyiangi taman. Panen adalah kebahagiaan  sejati dan abadi.

saya ialah seorang buddha juga dan aneh mengapa adanya semua ini?? kalau tidak ada maka tidak perlu adanya dosa hingga penderitaan?? dan teknologi yang hanya membuat manusia makin berkesempatan dosa pada dasarnya.
BalasHapusini baru ditulis , artikel baru pribadi
saling berbagi
terima kasih :)
jalan-tuhan00.blogspot.com
Semua mahluk lahir dari karma nya sendiri ...semoga semua mahluk hidup berbahagia
BalasHapus