Mengikuti Ajaran-ajaran Sang Buddha
Bagian II
Bagian II
Panca/Lima Sila
Semua agama  memiliki beberapa aturan dasar yang menetapkan apa yang disebut tingkah  laku yang baik dan tingkah laku apa yang harus dihindari. Dalam  Buddhisme, aturan yang paling penting adalah Lima Sila. Sila ini  diturunkan dari Buddha sendiri.
1. Tidak Membunuh                          –    Menghormati hak untuk hidup
2. Tidak Mencuri                               –    Menghormati harta benda orang lain
3. Tidak Melakukan Penzinaan        –    Menghormati kodrat murni kita
4. Tidak Berbohong                          –    Menghormati kejujuran
5. Tidak Minum Minuman Keras       –    Menghormati pikiran yang jernih
             Tidak Membunuh 
Sang  Buddha berkata, "Hidup ini berharga bagi semua makhluk. Mereka memiliki  hak untuk hidup yang sama seperti kita." Kita harus menghormati semua  kehidupan dan tidak membunuh apa pun. Membunuh semut dan nyamuk juga  melanggar sila ini. Kita harus memiliki sikap cinta kasih terhadap semua  makhluk, berharap mereka untuk menjadi bahagia dan bebas dari bahaya.  Merawat bumi, termasuk sungai dan udara. Salah satu cara yang banyak  umat Buddha praktekkan dalam ajaran ini adalah dengan menjadi  vegetarian.
                                                               Tidak Mencuri
Jika  kita mencuri dari orang lain, kita mencuri dari diri kita sendiri.  Sebaliknya, kita harus belajar untuk memberi dan menjaga barang-barang  milik keluarga kita, milik sekolah, atau milik umum.
                                                    Tidak Melakukan Penzinaan
Tingkah  laku yang baik dengan menunjukkan rasa hormat kepada diri sendiri dan  orang lain. Tubuh kita adalah hadiah dari orang tua kita, jadi kita  harus melindungi mereka dari bahaya. Kaum muda khususnya harus menjaga  kodrat murni dan mengembangkan kebajikan mereka. Terserah kepada pilihan  mereka untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk hidup.  Dalam keluarga bahagia, suami dan istri saling menghormati.
                                                             Tidak berbohong
Kejujuran  membawa perdamaian pada dunia. Ketika ada kesalah-pahaman, hal terbaik  adalah membicarakannya. Sila ini termasuk tidak menggosip, tidak  memfitnah, tidak ada kata-kata kasar dan tidak ada kata-kata yang tak  berarti.
                                                  Tidak Minum Minuman Keras
Sila  kelima didasarkan pada menjaga pikiran yang jernih dan tubuh yang  sehat. Suatu hari, ketika Sang Buddha sedang berbicara Dharma untuk  majelis, seorang pemuda yang mabuk terhuyung-huyung masuk ke dalam  ruangan. Dia tersandung beberapa biksu yang sedang duduk di lantai dan  mulai memaki-maki dengan keras. Napasnya berbau alkohol dan memenuhi  udara dengan bau yang memuakkan. Bergumam pada dirinya sendiri, ia  terhuyung-huyung keluar dari pintu.
Semua orang heran  melihat perilaku kasarnya, tapi Sang Buddha tetap tenang. "Majelis yang  terhormat!" ia berbicara, "Lihatlah orang ini. Ia pasti akan kehilangan  kekayaan dan nama baik. Tubuhnya akan menjadi lemah dan sakit-sakitan.  Siang dan malam, ia akan bertengkar dengan keluarga dan teman-temannya  sampai mereka meninggalkannya. Yang terburuk adalah bahwa ia akan  kehilangan kebijaksanaan dan menjadi bodoh."
Sedikit demi  sedikit, kita dapat belajar untuk mengikuti sila-sila ini. Jika kita  kadang-kadang lupa, kita dapat memulainya lagi. Mengikuti ajaran-ajaran  ini adalah pekerjaan seumur hidup. Jika seseorang membunuh atau melukai  perasaan seseorang karena kesalahan, itu adalah melanggar sila, tapi itu  tidak dilakukan dengan sengaja.

Knpa pakaI kata tidak bukan na
BalasHapussaya brtekat menghidari?
kata tidak n menghidari mmpnya arti trsndrii lo
Cmiww
yg benar sesuai teremahan adalah "Bertekad untuk tidak..." refferensi Bhante Dhammasubho Maha Tera....
BalasHapus